selama disolo tidak ada kebingungan yang berarti..
bahasa masih bisa dipahami
tindak tanduk orang solo pun menyenangkan dan mudah dipahami
walaupun hidup lama dikota orang belum bisa dijadikan bukti bahwa kita mampu berbahasa daerah dengan baik, memahami jalan hingga gang2 tikus,dll *seperti saya
hanya sampai sekarang saya masih bingung sama 1 hal
(jika anda orang Solo)
tolong jelaskan pada saya mengapa "BANG JO" deket terminal_arah UNS ke Asaalaam kok bisa berbeda dengan "BANG JO" pada umumnya ya?
jika yg belum tau, berikut deskripsinya:
pada umumnya semua BANG JO memiliki urutan lampu yang menyala,
merah-kunin-lalu hijau kemudian merah lagi, dst
tapi berbeda dengan BANG JO yg saya ceritakan diatas..
dia akan menyala dengan urutan merah-kuning-hijau-kemudian kuning lagi *sebentar dgn jeda beberapa detik-lalu ijo kembali (selanjutnya baru merah lagi)
bagaimana menurut anda?
*maaf belum bisa nge-post rekaman BANG JO karna tiap lewat sana,,saya sendiri bersama motor dan tas ransel dipunggung_otomatis hp jauh dari genggaman dan belum bisa mengabadikannya.
kurasa BANG JO berbeda dgn yg lain ....
BANG JO saja selalu ngasih kesempatan ke-2 (Why you not?)
wkwkwkwk..
"gumamku"