sekilas tentang magangku,
awalnya bingung menentukan dimana tempat magang yang bakal kami pilih,
di Jogja kah?Jakarta kah ? Semarang kah?
yang jelas, kami dilarang magang di SoloRaya,, kalaupun boleh.. bolehnya di Karanganyar atau Klaten,, fiuh,, tidak menarik dan cukup melelahkan jika harus melaju setiap hari
.
perkenalkan,,
aku magang bersama 4 temanku pecinta Korea,,haha
ada rezi (teman sejak mondok)
ada rida (asal tasik yg geulis pisan)
dan ada jeje (yang smart)
.
serba serbi magang lumayan melelahkan,
mulai dari cari kos yang cocok dengan kantong masing2
beradaptasi dengan lingkungan baru (khususnya saya yg aslinya bukan anak kos)
ngafalin jalan jogja,,
ikutan obrolan tentang Korea yang super duper buta Kore,,haha
sampe obrolan kasus-kasus yang ada di persidangan dan kasus internal kantor lainnya
yang paling seru adalah kenalan dengan orang baru,,
suasana baru,,
pengalaman baru,, eee ternyata bisa nyambung ngobrolin keseruan hidup di Gorontalo sama seorang bapak2 muda beranak 1 yang pernah masa mudanya dihabiskan di perantauannya, Gorontalo ..sebelum akhirnya menjadi Jaksa Muda diYogyakarta sekarang ini (namanya pak Suyatno)
.
menemui berbagai macam karakter orang di lingkup dan rutinitas kerja yang membosankan,,
"nyantai aja dek,, disini kalo laper ya makan aja,, mau ada urusan di luar misal: jemput anak,, ya monggo aja,, yg penting kerjaan bisa selsai tepat waktu" gitu kata seorang ibu-ibu asal Ambon yang sumeh banget orangnya,, dengan logat Ambonnya yang masih kental dan care banget sama anak magang,, namanya bu Anse,,
Tak lupa juga, pak dosen kami,, pak Sarwoto,, pembimbing internal selama kami di KEJARI Jogja,, makasih liburan gratisnya pak,, sering-sering aja,,hehe
.
selain itu, magang membuatku belajar merasakan jadi wanita karir
kata-kata pertama yg terungkap adalah "LELAH"
jujur aja, capek banget lho jadi wanita karir,,
belum lagi kalo di rumah dah di tunggu anak kecil, cucian numpuk, belum masak, dll,, haha
gak bisa kubayangkan repotnya,, fiuuh
.
beberapa kali,kami (aku dan ridA) sepulang kantor, menyempatkan belanja beberapa kebutuhan seperti telur, sayuran, minyak goreng, dll
demi menghemat makan niatnya,,
tapi selalu saja, sampai dikos,, saya tepar..
ini benar2 melelahkan,,
.
tapi mungkin berbeda jika kerja nya digaji, apalagi di gaji tinggi, daapt makan siang,,dapet asuransi kesehatan,,
mungkin akan beda rasanya..mungkin,,
.
sejatinya,, magang itu belajar,, belajar melihat peluang kerja,,
belajar mencari celah atau kesempatan..
dan sejatinya,, belajar itu tidakboleh mudah menyerah,, tak pantang lelah
belajar dalam magang adalah belajar praktek,, bakmelihat dua sisi mata uang dan kelak memilih akan menjadi seperti apa nantinya kita,,
jika di kantor, ada orang yang dengan sengaja berbuat licik,,
toh masih banyak mereka yang tawadhu',, menjadikan kejujuran sebagai tiang penopang semua terpaan
masih banyak mereka yang sholat tepat waktu, mengaji di sela2 waktu luang yang ada, memberi contoh yang baik tanpa rasa pamrih,,
.
sejatinya anak magang adl penilai yang baik
mereka jujur dan apa adanya, menanyakan hal-hal kritis, berani berargumen tentang hal-hal yang berbeda saat di dalam kelas dan dilapangan
sejatinya kami hanya bertanya, mengapa begini ,, mengapa begitu
tidak ada niat merendahkan atau bahkan mengambil keuntungan pribadi,,
.
jadi,, apakah magang itu???
magang itu,,,
(silahkan kau cari jawabannya diatas,, mungkin tersirat,, atau mungkin sudah terungkap dipernyataanku diatas)