apakah masih dalam kriteria tulisan curcol, atau sudah bisa masuk dalam kategori ilmiah??
mencoba peruntungan,,weleh,,kok peruntungan sih bahasanya,,
mencoba lomba menulis ini,,
lomba menulis berhadiah (spesial GMT)
.
.
tapi masih gagal,,
hmm,,mungkin bisa dicoba lagi lain waktu :)
coba deh baca tulisanku,,
PESONA GERHANA MATAHARI TOTAL
“GOES TO KALTIM”
Hai sobat,
Perkenalkan namaku Dzakia Esti,
biasa disapa Esti atau Kia.
Belajar di Fakultas Hukum
Universitas Negeri ternama di Solo tidak lantas membuat hobi Astronomi dan
Travelingku punah. Termotivasi dari seorang guru besar Astronomi yang juga
bergelar sarjana hukum bernama “Michael H. Hart” ia berhasil memodivikasi ilmu
hukum yang ia miliki dengan ilmu astronomi yang notabene adalah ilmu alam.
Sungguh menakjubkan.
Awal mula penasaran dengan ilmu astronomi
adalah saat umurku masih kecil, waktu itu aku diberi hadiah sebuah kaset DVD
yang berisi film Petualangan Sherina. Senang sekali. Kutonton berulang-ulang,
hingga sangat hapal dengan adegan dan dialog nya. Yang membuatku penasaran
adalah gedung tempat Sherina bersembunyi. Dengan diiringi lagu~
Bintang-bintang di langit,,
Menyimpan sejuta misteri,,
Berkedip-kedip,,
Bermain mata,,
Seolah,,
Mengajak kita,, berkenalan lebih dekat,,
Film kecilku yang mewarnai
perjalananku menyukai astronomi lebih dalam~
“Experient is the best Teacher”
Pesan bijak ini selalu terngiang
dalam benakku. Lantas membuatku terpacu untuk membuktikannya. Berawal dari
keikutsertaanku dalam sebuah organisasi sekolah bernama CASA (Club Astronomi
Santri Assalaam) di Solo. Aku bertemu dengan banyak pegiat Astronomi dari
tingkat Mahasiswa hingga Guru Besar. Puncaknya adalah saat Gerhana Matahari
Total (GMT) tanggal 9 Maret 2016 kemarin, ku diajak bergabung bersama para
mahasiswa dan dosen dari Observatorium Bosscha, ITB. Untuk melakukan pengamatan
GMT 2016 di Kalimantan Timur, tepatnya dilintas GMT yaitu Balikpapan.
Taukah kau,,ini adalah pengalaman
pertamaku menginjakkan kaki di bumi Borneo, Indonesia.
So amazing!!!!!
Senang sekali rasanya diberi
kesempatan menikmati pesona GMT yang terbilang cukup langka di wilayah yang
belum pernah ku kunjungi. Ada haru saat pertama kali bertemu tim di ruang
tunggu bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (biasa disebut bandara Sepinggan).
Kami menamai tim kami dengan nama
“GMT Goes to Kaltim”. Tim kami diketuai oleh seorang dosen ITB yaitu Bapak
Muhammad Irfan, beliau juga seorang aktivis Observatorium Bosscha, Lembang,
Bandung. Anggota tim kami sekita 30 orang dan kesemuanya dibagi ke 3 tempat
berbeda di Balikapapan (kota), Kabupaten Tanah Paser dan Kabupaten Penajam.
Selain pak Irfan, ada juga Bapak
Moedji Raharto, beliau adalah dosen senior Astronomi ITB. Beliau ikut
membimbing kami selama di Balikpapan. Berkenalan dengan beliau adalah
kehormatan bagiku, beliau adalah salah satu orang Indonesia yang berprestasi
dibidangnya, nama beliau diabadikan sebagai nama asteroid oleh NASA karena ilmu
dan partisipasinya di dunia ilmu astronomi tak diragukan lagi. Luar biasa!!
Kegiatan ini telah kami susun
jauh-jauh hari dan dengan persiapan yang sedemikian rupa, dengan berbagai acara
menarik dan untuk mengenalkan ilmu astronomi kepada khalayak ramai. Antara
lain: Cerdas cermat SMA se-Balikpapan, Star Night di Dome Balikpapan,
sosialisasi Gerhana Matahari Total di Lapangan Merdeka saat Car Free Day,
hingga acara puncaknya yaitu pengamatan Gerhana Matahari Total 9 Maret. Semua
acara tersebut kami handle bersama anak-anak SMA se-Balikpapan yang ikut
dalam ektrakulikuler Astronomi. Menyenangkan sekali, bertemu dengan adik-adik
dan guru-guru yang haus ilmu astronomi.
Awal perjalanan tim kami, kami
diberi sedikit wejangan oleh pak Irfan. Ia menceritakan gambaran Gerhana
Matahari Total tahun 1995. Saat itu, beliau masih fresh graduation, beliau ditugasi melakukan pengamatan di Obserium
Boscha. Ada kesedihan dimata beliau saat menceritakan suasana GMT saat itu.
Kami jadi bertanya-tanya. Mengapa pak Irfan sedih?? Ada apa dengan beliau??
Beliau terlihat berbeda,,
“Saat itu saya ikut mengamati gerhana, namun saya tidak menikmatinya” begitu ujar beliau
Kami semakin penasaran, kata-kata
pak Irfan belum dapat kami cermati dengan baik. Akhirnya beliau melanjutkan
penjelasannya…..
“saya terlalu sibuk dengan alat (teleskop) ,, saya lupa bahwa keindahan
momen gerhana akan lebih indah jika dinikmati dengan mata ,, merenung ,, dan
bersama keluarga”
Sungguh, seketika kami terenyuh.
Teringat keluarga di rumah, seakan kami saat itu mengulangi kesalahan beliau
dimasa lalu. Kami datang ke Balikpapan sendirian dan hanya bersama kawan baru.
Meninggikan ego dan sedikit memaksa keadaan. Menjauh dari keluarga, hanya untuk
menikmati momen berharga ini sendirian, ya sendirian!
“aah sudah-sudah jangan sedih gitu dong,, besok saya kenalkan dengan
istri dan anak saya serta ayah saya, mereka adalah yang orang terkasih saya.”
Sungguh tekat pak Irfan telah
bulat, ia tak mau mengulangi kesalahan yang sama. Mimpinya menikmati gerhana
bersama orang terkasih ternyata di wujudkannya.
“jadi, saya akan buat peraturannya,, kita akan melakukan pengamatan GMT
sejak bulan mulai bergeser menutupi matahari (K1). Tapi inget, 5 menit sebelum
matahari tertutup total oleh bulan, semua panitia dan masyarakat dihimbau untuk
berhenti menghadap langit. Silahkan melihat ke langit setelah ada aba-aba dari
saya (saat keadaan matahari dan bulan telah sempurna atau K2) karena aba-aba
itu adalah pertanda bahwa keadaan aman. Saat GMT total, saya juga ingin kalian
menikmati momen langka itu. Mengingat Sang Pencipta kita, keluarg kita, amalan
kita, dan jangan lupa bersyukur, berdoa lebih banyak.
Baik pak,, jawab kami
serentak.
“ohiya,, dan kalian yang ikut saya disini juga termasuk orang terkasih
saya loh,, saya bangga kenal kalian,, oke istirahatlah,, besok kita mulai
kegiatan kita,, SEMANGAT!!” lanjut beliau dengan penuh semangat.
kami kaget,, tak menyangka,, seketika mengusap ujung mata,, terharu,,
Namun cerita pak Irfan membangun
mimpi baru buat pribadi kami masing-masing. Terlebih saya, saya berharap jika
diberi umur panjang hingga Gerhana Matahari Total selanjutnya, saya akan datang
bersama keluarga saya. Terlebih jika momen itu kembali terulang di bumi pertiwi
ini. Insha Allah. Semoga semesta mengamini~
Di Balikpapan, aku tak hanya
melakukan pengamatan GMT saja, tim kami juga melakukan pengamatan terhadap pola
tingkah laku Bekantan pra dan pasca GMT. Lucu sekali.
Ada yang tau, apa itu
Bekantan?
Bekantan adalah jenis hewan
dilindung asal Kalimantan. Sejenis Monyet. Sering disebut sebagai Monyet
Ganteng/Cantik karena memiliki ciri fisik yang lebih menarik dibanding
money-monyet jenis lain. Ciri fisik yang paling terlihat adalah Bekantan Jantan
memiliki hidung yang besar dan menjuntai, sedangkan Betinanya memiliki hidung
yang mancung. Mereka hidup di hutan bakau sekitar sungai Kalimantan. Makanan
mereka adalah biji bakau, danmereka bisa berenang. Dan mereka dipimpin oleh
seekor Bekantan Jantan yang tangguh.
Uniknya, pra GMT para kawanan
Bekantan beraktifitas sepert biasanya. Makan jam 6. Selesai makan, anak-anak
Bekantan bermain dll. Saat mulai gelap, Pimpinan Bekantan memberikan isyarat
untuk kembali ke dahan masing-masing. Dan apa yang mereka lakukan? Para kawanan
Bekantan itu tidur,, ya tidur,,
Karena GMT kali ini, Balikpapan
termasuk wilayah GMT yang paling singkat di Indonesia, sekitar kurang lebih 2
menit, para kawanan Bekantan tadi hanya tidur dalam waktu 2 menit tersebut,
sangat menggemaskan. Dan setelah itu mereka kembali makan layaknya jam 6 pagi.
selesai
_________________________________________.:
:._________________________________________
Dzakia Esti
Purwitasari_Solo_087835666131

Tidak ada komentar:
Posting Komentar