Sabtu, 30 April 2016

JIKA GAGAL,,TRY AGAIN!!

Mencoba sudah seberapakah kemampuan menulis mu??
apakah masih dalam kriteria tulisan curcol, atau sudah bisa masuk dalam kategori ilmiah??

mencoba peruntungan,,weleh,,kok peruntungan sih bahasanya,,
mencoba lomba menulis ini,,
lomba menulis berhadiah (spesial GMT)
.
.
tapi masih gagal,,
hmm,,mungkin bisa dicoba lagi lain waktu :)

coba deh baca tulisanku,,


PESONA GERHANA MATAHARI TOTAL
“GOES TO KALTIM”



Hai sobat,
Perkenalkan namaku Dzakia Esti, biasa disapa Esti atau Kia.

Belajar di Fakultas Hukum Universitas Negeri ternama di Solo tidak lantas membuat hobi Astronomi dan Travelingku punah. Termotivasi dari seorang guru besar Astronomi yang juga bergelar sarjana hukum bernama “Michael H. Hart” ia berhasil memodivikasi ilmu hukum yang ia miliki dengan ilmu astronomi yang notabene adalah ilmu alam. Sungguh menakjubkan.

Awal mula penasaran dengan ilmu astronomi adalah saat umurku masih kecil, waktu itu aku diberi hadiah sebuah kaset DVD yang berisi film Petualangan Sherina. Senang sekali. Kutonton berulang-ulang, hingga sangat hapal dengan adegan dan dialog nya. Yang membuatku penasaran adalah gedung tempat Sherina bersembunyi. Dengan diiringi lagu~

Bintang-bintang di langit,,
Menyimpan sejuta misteri,,
Berkedip-kedip,,
Bermain mata,,
Seolah,,
Mengajak kita,, berkenalan lebih dekat,,
Film kecilku yang mewarnai perjalananku menyukai astronomi lebih dalam~

“Experient is the best Teacher”
Pesan bijak ini selalu terngiang dalam benakku. Lantas membuatku terpacu untuk membuktikannya. Berawal dari keikutsertaanku dalam sebuah organisasi sekolah bernama CASA (Club Astronomi Santri Assalaam) di Solo. Aku bertemu dengan banyak pegiat Astronomi dari tingkat Mahasiswa hingga Guru Besar. Puncaknya adalah saat Gerhana Matahari Total (GMT) tanggal 9 Maret 2016 kemarin, ku diajak bergabung bersama para mahasiswa dan dosen dari Observatorium Bosscha, ITB. Untuk melakukan pengamatan GMT 2016 di Kalimantan Timur, tepatnya dilintas GMT yaitu Balikpapan.

Taukah kau,,ini adalah pengalaman pertamaku menginjakkan kaki di bumi Borneo, Indonesia.
So amazing!!!!!
Senang sekali rasanya diberi kesempatan menikmati pesona GMT yang terbilang cukup langka di wilayah yang belum pernah ku kunjungi. Ada haru saat pertama kali bertemu tim di ruang tunggu bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (biasa disebut bandara Sepinggan).

Kami menamai tim kami dengan nama “GMT Goes to Kaltim”. Tim kami diketuai oleh seorang dosen ITB yaitu Bapak Muhammad Irfan, beliau juga seorang aktivis Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung. Anggota tim kami sekita 30 orang dan kesemuanya dibagi ke 3 tempat berbeda di Balikapapan (kota), Kabupaten Tanah Paser dan Kabupaten Penajam.

Selain pak Irfan, ada juga Bapak Moedji Raharto, beliau adalah dosen senior Astronomi ITB. Beliau ikut membimbing kami selama di Balikpapan. Berkenalan dengan beliau adalah kehormatan bagiku, beliau adalah salah satu orang Indonesia yang berprestasi dibidangnya, nama beliau diabadikan sebagai nama asteroid oleh NASA karena ilmu dan partisipasinya di dunia ilmu astronomi tak diragukan lagi. Luar biasa!!

Kegiatan ini telah kami susun jauh-jauh hari dan dengan persiapan yang sedemikian rupa, dengan berbagai acara menarik dan untuk mengenalkan ilmu astronomi kepada khalayak ramai. Antara lain: Cerdas cermat SMA se-Balikpapan, Star Night di Dome Balikpapan, sosialisasi Gerhana Matahari Total di Lapangan Merdeka saat Car Free Day, hingga acara puncaknya yaitu pengamatan Gerhana Matahari Total 9 Maret. Semua acara tersebut kami handle  bersama anak-anak SMA se-Balikpapan yang ikut dalam ektrakulikuler Astronomi. Menyenangkan sekali, bertemu dengan adik-adik dan guru-guru yang haus ilmu astronomi.

Awal perjalanan tim kami, kami diberi sedikit wejangan oleh pak Irfan. Ia menceritakan gambaran Gerhana Matahari Total tahun 1995. Saat itu, beliau masih fresh graduation, beliau ditugasi melakukan pengamatan di Obserium Boscha. Ada kesedihan dimata beliau saat menceritakan suasana GMT saat itu. Kami jadi bertanya-tanya. Mengapa pak Irfan sedih?? Ada apa dengan beliau?? Beliau terlihat berbeda,,

“Saat itu saya ikut mengamati gerhana, namun saya tidak menikmatinya” begitu ujar beliau

Kami semakin penasaran, kata-kata pak Irfan belum dapat kami cermati dengan baik. Akhirnya beliau melanjutkan penjelasannya…..

“saya terlalu sibuk dengan alat (teleskop) ,, saya lupa bahwa keindahan momen gerhana akan lebih indah jika dinikmati dengan mata ,, merenung ,, dan bersama keluarga”

Sungguh, seketika kami terenyuh. Teringat keluarga di rumah, seakan kami saat itu mengulangi kesalahan beliau dimasa lalu. Kami datang ke Balikpapan sendirian dan hanya bersama kawan baru. Meninggikan ego dan sedikit memaksa keadaan. Menjauh dari keluarga, hanya untuk menikmati momen berharga ini sendirian, ya sendirian!

“aah sudah-sudah jangan sedih gitu dong,, besok saya kenalkan dengan istri dan anak saya serta ayah saya, mereka adalah yang orang terkasih saya.”

Sungguh tekat pak Irfan telah bulat, ia tak mau mengulangi kesalahan yang sama. Mimpinya menikmati gerhana bersama orang terkasih ternyata di wujudkannya.

“jadi, saya akan buat peraturannya,, kita akan melakukan pengamatan GMT sejak bulan mulai bergeser menutupi matahari (K1). Tapi inget, 5 menit sebelum matahari tertutup total oleh bulan, semua panitia dan masyarakat dihimbau untuk berhenti menghadap langit. Silahkan melihat ke langit setelah ada aba-aba dari saya (saat keadaan matahari dan bulan telah sempurna atau K2) karena aba-aba itu adalah pertanda bahwa keadaan aman. Saat GMT total, saya juga ingin kalian menikmati momen langka itu. Mengingat Sang Pencipta kita, keluarg kita, amalan kita, dan jangan lupa bersyukur, berdoa lebih banyak.

Baik pak,, jawab kami serentak.

“ohiya,, dan kalian yang ikut saya disini juga termasuk orang terkasih saya loh,, saya bangga kenal kalian,, oke istirahatlah,, besok kita mulai kegiatan kita,, SEMANGAT!!” lanjut beliau dengan penuh semangat.

kami kaget,, tak menyangka,, seketika mengusap ujung mata,, terharu,,

Namun cerita pak Irfan membangun mimpi baru buat pribadi kami masing-masing. Terlebih saya, saya berharap jika diberi umur panjang hingga Gerhana Matahari Total selanjutnya, saya akan datang bersama keluarga saya. Terlebih jika momen itu kembali terulang di bumi pertiwi ini. Insha Allah. Semoga semesta mengamini~

Di Balikpapan, aku tak hanya melakukan pengamatan GMT saja, tim kami juga melakukan pengamatan terhadap pola tingkah laku Bekantan pra dan pasca GMT. Lucu sekali.

Ada yang tau, apa itu Bekantan?

Bekantan adalah jenis hewan dilindung asal Kalimantan. Sejenis Monyet. Sering disebut sebagai Monyet Ganteng/Cantik karena memiliki ciri fisik yang lebih menarik dibanding money-monyet jenis lain. Ciri fisik yang paling terlihat adalah Bekantan Jantan memiliki hidung yang besar dan menjuntai, sedangkan Betinanya memiliki hidung yang mancung. Mereka hidup di hutan bakau sekitar sungai Kalimantan. Makanan mereka adalah biji bakau, danmereka bisa berenang. Dan mereka dipimpin oleh seekor Bekantan Jantan yang tangguh.

Uniknya, pra GMT para kawanan Bekantan beraktifitas sepert biasanya. Makan jam 6. Selesai makan, anak-anak Bekantan bermain dll. Saat mulai gelap, Pimpinan Bekantan memberikan isyarat untuk kembali ke dahan masing-masing. Dan apa yang mereka lakukan? Para kawanan Bekantan itu tidur,, ya tidur,,

Karena GMT kali ini, Balikpapan termasuk wilayah GMT yang paling singkat di Indonesia, sekitar kurang lebih 2 menit, para kawanan Bekantan tadi hanya tidur dalam waktu 2 menit tersebut, sangat menggemaskan. Dan setelah itu mereka kembali makan layaknya jam 6 pagi.


selesai

_________________________________________.: :._________________________________________







Dzakia Esti Purwitasari_Solo_087835666131

Tidak ada komentar:

Posting Komentar