Hari ini, hari ke-3 setelah kejadian malam itu..
Dalam agama kami, sebuah pertengkaran harus diselesaikan maksimal di hari ke-3.
Selebihnya,, itu urusan Allah.. Entah amalan kami tertolak atau mungkin murka Allah yang kami terima.. Wallahu a'laam
Kejadian malam minggu kmrn sungguh menyayat hati..
Bagaimana tidak, seseorang yg harus nya "mumpung pulang-ketemu" .. Malah bersikap "acuh-abai dan tak peduli".. Seperti tidak pernah kenal..
Mungkin mata bertemu mata.. Namun, ia abai..
kekecewaan yg mendalam langsung muncul dr raut bpk yg awalnya sumringah sekali.
Aah.. Jangankan bpk..
Aku yg tak berharap ketemu saja, sungguh kecewa.
Sikap abai dekat dgn sombong.. Begitu kata bpk
Baru bisa pulkam dgn uang sendiri, tidak serta merta membuatmu bersikap abai dgn seseorang.. Terlebih kepada "calon mertua"..
Ibarat seorang pencari ilmu, tentu dia akan mengambil hati gurunya agar ridho dgn ilmu yg disampaikan.. Agar kelak saat ujian, bisa mengerjakan..
Aku bahkan ingat kaos putih yg kamu kenakan, ingat dimana posisi parkir mobilmu, bahkan ingat dan dengar nama adekmu disebut sebagai ketua bagian perpustakaan dan teknologi..
Aah.. Kadang aku menyesal terlalu peka kepada orang2 yg "abai"..
Untuk apa memikirkan mereka, sedang mereka tidak memikirkanku.. Untuk apa berharap ke manusia, jika ternyata hanya kecewa yg kurasa
Maaf jika sejak malam itu, sikapku berubah 180 derajat dr biasanya..
Jika memang kau bukan orang yg "abai" buktikan!!
Semoga bpk tidak berubah pikiran, dan semoga restu bpk ku, tetap kau dapat nantinya.. Aamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar